Powered By Blogger

About Me

Foto saya
-baik -lucu -manis -ramah -aneh -langka -unik -asik -heboh -gtm -dll

Jumat, 30 Mei 2008

Janji Taekwondo Indonesia

Kami Taekwondo Indonesia berjanji :

1. Menjunjung tinggi nama bangsa dan negara Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
2. Mentaati azas-azas Taekwondo Indonesia.
3. Menghormati Pengurus, Pelatih, Senior, dan sesama Taekwondoin dalam mengembangkan Taekwondo Indonesia.
4. Selalu berlaku jujur & bertanggungjawab dalam menjaga nama baik Taekwondo Indonesia.
5. Menjadi pembela keadilan & kebenaran.

Sabtu, 24 Mei 2008

tingkatan + poomse-nya

Poomse merupakan intisari gerakan dasar Tae Kwon Do. Poomse terdiri atas 2 kata yaitu Poom dan Se yang berarti rangkain bentuk gerakan. Poomse merupakan pelajaran pokok dalam Tae Kwon Do yang dibagi menjadi dua yaitu :

--Poomse yang belum mencapai tingkatan sabuk hitam yaitu Tae Geuk 1 sampai dengan Tae Guk 8.

--Poomse untuk tingkatan sabuk hitam yaitu Kor Yo (Dan 1), Keum Gang (Dan 2), Tae Back (Dan 3), Pyon Won (Dan 4), Ship Jin (Dan 4, Dan 5), Ji Tae (Dan 5, Dan 6), Chun Kwon (Dan 6), Han Soo (Dan 7), IL Yeo (Dan 8).

Dalam mempelajari Tae Geuk harus mengikuti dan mengetahui diagram dan arah gerakannya yang berasal dari simbol-simbol filosofi timur yang disebut Pal Gwe (diagram segi delapan / Pat Kwa / Octagon).

Poomse Tae Geuk adalah poomse dasar dalam Tae Kwon Do. Tae berarti keagungan dan Geuk berarti keabadian, dengan demikian dapat disimpulkan tae geuk tidak berbentuk, tanpa permulaan dan akhir, segala sesuatu berawal dari keagungan dan keabadian. Tae Geuk mengikuti hokum alam ang disebut dengan Teori Ying Yang (Im yang) atau di Korea dikenal dengan nama Um Yang.

Arti pada setiap tingakatan Tae Geuk Poomse adalah sebagai berikut:

-----Tae Geuk 1 : serangkaian aksi yang menerapkan prinsip Keon dari Pal Gwe. Melambangkan sesuatu yang besar dan maha agung yang menjadi asal dari segala sesuatu. Keon merupakan permulaan segala sesuatu yang ada di bumi dan menjadi sumber penciptaan serta kekuatan yang berasal dari langit. Langit pula yang memberikan cahaya matahari dan hujan yang membuat segala sesuatu tetap tumbuh dan hidup. Tae Geuk 1 bersifat sederhana namun dilakukan dengan penuh kekuatan dan menampakkan keperkasaan sesuai wataknya.

-----Tae Geuk 2 : serangkaian aksi yang menerapkan prinsip Tae dari Pal Gwe. Melambangkan keteguhan hati dan kelemahlembutan. Dalam Tae batin seseorang tetap teguh namun gayanya tampak lemah lembut mengatasi keadaan dengan senyuman dan kebajikan. Tae Geuk 2 ini harus dilakukan dengan lemah lembut namun penuh kekuatan.

-----Tae Geuk 3 : serangkaian aksi yang menerapkan prinsip Ri dari Pal Gwe. Melambangkan matahari dan api yang memberikan cahaya, kehangatan dan harapan. Tae Geuk 3 harus dilakukan dengan penuh semangat dan daya yang variatif.

-----Tae Geuk 4 : serangkaian aksi yang menerapkan prinsip Jin dari Pal Gwe. Melambangkan guntur dan kilat yang menimbulkan panic dan ketakutan namun langit yang biru dan sinar matahari yang cerah akan muncul kembali. Prinsip ini menyarankan pada kita bahwa dalam menghadapi bahaya dan ketakutan seharusnya kita bersikap tenang dan berani, karena kita yakin bahwa setelah bahaya lewat akan ada masa yang cerah. Tae Geuk 4 ada beberapa gerakan yang sulit dan memerlukan ketenangan serta keseimbangan yang baik saat melaksanakannya.

-----Tae Geuk 5 : serangkaian aksi yang menerapkan prinsip Seon dari Pal Gwe. Melambangkan angina yang pembawaan aslinya halus dan menghembus sepoi-sepoi namun dapat menjadi dasyat seperti badai. Melambangakn sifat kerendahan dan kebaikan hati yang harus dilakukan terus menerus seperti angina yang selalu berhembus. Tae Geuk ini terlihat gerakan yang berulang-ulang, monoton namun sesekali menyentak dengan kuat.

-----Tae Geuk 6 : serangkaian aksi yang menerapkan prinsip Gam dari Pal Gwe. Melambangkan air yang merupakan elemen paling fleksibel, bentuknya berubah-ubah namun tidak berubah pada hakekatnya. Yang memberikan pengertian bahwa berbagai kesulitan dan penderitaan yang kita alami dapat diatasi jika kita tetap maju dan berbekal rasa percaya diri yang kuat.

-----Tae Geuk 7 : serangkaian aksi yang menerapkan prinsip Gan dari Pal Gwe. Melambangkan gunung yang menjadi symbol kestabilan karena dianggap tidak pernah bergerak dan puncaknya mengingatkan kita untuk tahu kapan kita harus bertindak dan kapan saatnya berhenti. Mengajarkan agar kita bertindak tidak gegabah. Tae Geuk 7 ini dilakukan dengan penuh ketenangan, namun tetap terlihat kokoh dan mantap.

------Tae Geuk 8 : serangkaian aksi yang menerapkan prinsip Gon dari Pal Gwe. Melambangkan bumi yang kokoh, kuat dan bertenaga. Bumi merupakan sumber kehidupan dimana segala mahluk hidup dan tumbuh. Bumi dianggap sebagai ciptaan kekuatan dari langit. Tae Geuk 8 merupakan tae geuk terakhir, yang diharapkan dapat memperbaiki dan memperkokoh dasar kita sebelum mencapai tingkatan Dan.

basic dari taekwondo !

Gerakan dasar Tae Kwon Do (Ki Bon Do Jak) terbentuk dari kombinasi berbagai teknik gerakan menyerang dan bertahan. Dasar-dasar Tae Kwon Do terdiri atas 5 komponen, yaitu:

Keupso (bagian tubuh yang menjadi sasaran), terdiri atas :

a. Eolgol (bagian atas/kepala/muka)

b. Momtong (bagian tengah/badan)

c. Arae (bagian bawah tubuh)

2. Bagian tubuh yang digunakan untuk menyerang dan bertahan, terdiri atas :

a. Jumeok (kepalan), yaitu Deung-Jumeok (punggung kepalan), Me-Jumeok (kepalan palu), Pyon-Jumeok, Bam-Jumeok, Jipke-Jumeok.

b. Son (tangan), yaitu Sonnal (pisau tangan), Sonnal-Deung, Batang-Son (telapak tangan), Pyon-Jumeok, Pyonson-Keut dengan variasi Pyonson-Keut Sewo Chireugi, Pyonson-Keut Upeo Chireugi, Jechin-Pyonson-Keut, Gawison Keut, Ageum Son.

c. Palmok (lengan), yaitu An Palmok (lengan bagian dalam), Bakkat Palmok (lengan bagian luar) , Deung Palmok, Mit Palmok.

d. Palgup (siku).

e. Dari (kaki bagian atas) yaitu Mureup / lutut dan Jeonggang Wi / tulang kering, dan

f. Bal (kaki bagian bawah), yaitu Ap chuk (ujung depan telapak kaki), Dwitchuk (telapak kaki bagian belakang), Dwikumchi (tumit), Baldeung (punggung kaki), Balnal Deung, Balbadak (telapak kaki bagian dalam), Balkkeut, Balnal (pedang telapak kaki).

3. Seogi (sikap kuda-kuda), yang terdiri dari 3 sikap kuda-kuda pokok yaitu :

a. Neolpyo Seogi (sikap kuda-kuda terbuka), terdiri atas

1. Pyeonhi Seogi (sikap kuda-kuda rileks)

2. Charyeot Seogi (sikap kuda-kuda bersiap)

3. Naranhi Seogi (sikap kuda-kuda sejajar).

4. Juchum Seogi (sikap kuda-kuda duduk).

5. Ap Seogi (sikap kuda-kuda jalan pendek).

6. Ap Kubi Seogi (sikap kuda-kuda jalan panjang).

7. Dwit Kubi Seogi (sikap kuda-kuda kuda-kuda L).

8. Beom Seogi (sikap kuda-kuda harimau).

9. Hakdari Seogi (sikap kuda-kuda satu kaki)

b. Moa Seogi (sikap kuda-kuda tertutup), terdiri atas Moa Seogi dan Koa Seogi (sikap kuda-kuda kaki menyilang).

c. Teuksu Poom Seogi (sikap kuda-kuda khusus), terdiri atas Kibon Junbi Seogi (sikap kuda-kuda siap), Bojumeok Junbi Seogi (sikap kuda-kuda siap dengan menutup kepalan).

4. Makki (tangkisan), berbagai macam tangkisan diantaranya yaitu:

a. Arae Makki (tangkisan ke bawah)

b. Eolgol Makki (tangkisan ke atas)

c. Momtong An Makki (tangkisan ke tengah dari luar ke dalam)

d. Momtong Bakkat Makki (tangkisan ke tengah dari dalam ke luar)

e. Sonnal Momtong Makki (tangkisan ke tengah dengan pisau tangan)

f. Batang Son Momtong An Makki (tangkisan ke tengah dari luar dengan bantalan telapak tangan)

g. Kawi Makki (tangkisan menggunting)

h. Sonnal Bitureo Makki (tangkisan melintir dengan satu pisau tangan)

i. Hecho Makki (tangkisan ganda ke luar)

j. Eotgoreo Arae Makki (tangkisan silang ke arah bawah)

k. Wesanteul Makki (tangkisan ganda memotong arah bawah dan ke luar

5. Kongkyok Kisul (teknik serangan), terdiri atas:

a. Jereugi (pukulan), yaitu :

1. Momtong Jireugi (pukulan lurus ke depan, sasaran tengah / ulu hati).

2. Yeop Jireugi (pukulan lurus ke samping).

3. Dangkyo Teok Jireugi (pukulan ke rahang sambil menarik).

4. Du Jumeok Jecho Jireugi (pukulan ganda mengait ke atas).

b. Chigi (sabetan), yaitu :

1. Han Sonnal Mok Chigi (sabetan tunggal dengan pisau tangan)

2. Jebipoom Mok Chigi (sabetan dari lura ke dalam dibarengi tangkisan pisau tangan ke arah atas)

3. Me Jumeok Naeryo Chigi (sabetan dari atas ke bawah dengan bantalan kepalan bagian ruas kelingking)

4. Dung Jumeok Eolgul Ap Chigi (sabetan depan menggunakan bonggol atas kepalan dengan sasaran atas)

5. Palkup Dollyo Chigi (sabetan memutar dengan siku tangan)

6. Palkup Pyojeok Chigi (sabetan siku tangan dengan sabetan sasaran/target terpegang)

7. Mureup Chigi (sabetan yang menggunakan lutut)

8. Deung Jumeok Bakkat Chigi (sabetan dari dalam ke luar dengan menggunakan bonggol atas kepalan).

c. Chireugi (tusukan), yaitu :

1. Pyeonson Keut Sewo Chireugi (tutuksan dengan telapak tangan tegak)

2. Kawison Keut Chireugi (tusukan dengan 2 jari ke arah mata)

d. Chagi (tendangan), yaitu :

1. Ap Chagi (tendangan depan)

2. Dollyo Chagi (tendangan serong/memutar kesamping)

3. Yeop Chagi (tendangan samping)

4. Dwi Chagi (tendangan belakang)

5. Naeryo Chagi (tendangan menurun/mencangkul)

6. Twio Yeop Chagi (tendangan Yoep Chagi dengan melompat)

7. Dwi Huryeo Chagi (tendangan balik dengan mengkait)

8. Doobal Dangsang Chagi (tendangan ganda ke depan sambil melompat)

9. Twio Ap Chagi

10. Twio Dwi Chagi

permulaan taekwondo !

1. Zaman Kuno

Pada jaman lampau manusia secara alamiah mempunyai insting untuk selalu berjuang dan bertahan jika ada serangan. Namun dengan segala keterbatasan yang ada pada dirinya manusia hanya menggunakan tubuhnya baik tangan maupun kaki untuk mempertahankan diri. Hal inilah yang diyakini menjadi dasar seni beladiri Tae Kwon Do yang dahulu dikenal dengan nama *Subak (seni beladiri Tae Kwon Do kuno)*, *Taekkyon*, *Takkyon* dan beberapa nama lainnya. Pada awalnya di Korea ada tiga suku bangsa yang saling bersaing yang melatih dan menggunakan seni bela diri sebagai senjata yang paling ampuh bagi kerajaan, mereka adalah kerajaan Koguryo, Paekje dan Silla.

Pada kerajaan Koguryo orang-orang yang mempelajari seni beladiri Tae Kwon Do pada masa itu disebut sebagai Sonbae yang berarti laki-laki yang bersifat baik dan tidak pernah takut dalam bertarung dan berperang. Sedangkan dalam Kerajaan Silla orang yang berlatih seni beladiri Tae Kwon Do yang pada masa itu dikenal dengan nama seni beladiri Hwarangdo dikenal dengan sebutan Hwarang. Banyak sekali bukti-bukti yang jelas tentang seni beladiri Tae Kwon Do yang ternyata sudah dipelajari sejak 2000 tahun yang lalu, dengan adanya lukisan dinding dan pahatan-pahatan patung yang melambangkan orang yang berlatih Tae Kwon Do.

2. Zaman Pertengahan

Pada zaman Dinasti Koryo, Taekyon berkembang sangat pesat dan sistematis dan merupakan mata ujian penting dalam seleksi ketentaraan. Pada permulaan Dinasti Koryo beladiri merupakan faktor utama untuk merekrut anggota sebagai tentara kerajaan karena kerajaan membutuhkan orang-orang yang kuat guna mempertahankan Negara, selain itu para raja-raja juga tertarik pada kontes Taekyon yang dikenal dengan nama Subakhui. Namun semenjak Dinasti Koryo mengenal senjata api, dukungan terhadap seni beladiri mulai luntur.

3. Zaman Modern

Pada masa Dinasti Chosun (Yi) berkuasa, kemunduran drastis dialami Subakhui dan Taekkyon (sebutan Tae Kwon Do waktu dulu) akibat karena tentara mulai dilengkapi menggunakan senjata api selain itu juga pemerintah lebih mementingkan kegiatan kebudayaan daripada seni beladiri. Namun pada saat kepemimpinan Raja Jungjo memerintah pada masa kependudukan Jepang mulai diterapkan kembali seni beladiri Tae Kwon Do sebagai pertahanan terkuat bagi Negara. Namun dengan seiring dengan kemajuan jaman, Tae Kwon Do juga mulai berkembang dan beradaptasi dengan diadakannya penelitian tentang Tae Kwon Do untuk dimodernisasi yang berdasarkan ilmu pengetahun modern.

4. Zaman Sekarang

Seiring perkembangan jaman dan kemerdekaan Korea atas pendudukan Jepang semakin membangkitkan semangat untuk mengembangkan Tae Kwon Do dengan mendirikan sekolah atau perguruan beladiri, sehingga dengan banyaknya perguruan beladiri dan nama-nama beladiri serta terjalinnya kerjasama dengan dunia luar maka akhirnya diputuskan untuk menyatukan menjadi satu dengan nama Tae Kwon Do.

16 September 1961, Tae Kwon Do sempat berganti nama menjadi Taesoodo namun kembali lagi menjadi Tae Kwon Do yang bernaung dalam organisasi nasionalnya yang bernama Korea Tae Kwon Do Association (KTA). Pada tahun 1972, Kuk Ki Won didirikan sebagai markas besar Tae Kwon Do Dunia sebagai tempat pengembangan dan penelitian seni beladiri Tae Kwon Do. 28 Mei 1973 didirikan The World Tae Kwon Do Federation (WTF).

5. Tae Kwon Do di Indonesia

Sekitar tahun 1970 an Tae Kwon Do dibawah naungan Internasional Tae Kwon Do Federation (ITF) yang bermarkas di Toronto, Kanada dengan pimpinannya Gen Choi Hong Hi. Kemudian Tae Kwon Do juga ada yang bernaung dibawah The World Tae Kwon Do Federation (WTF) yang berpusat di Kuk Ki Won, Seoul dengan pimpinannya Dr. Un Yong Kim. Pada masa itu di Indonesia terjadi 2 aliran yaitu Persatuan Tae Kwon Do Indonesia (PTI) yang bernaung dibawah ITF sedangkan Federasi Tae Kwon Do Indonesia bernaung dibawah WTF. Atas kesepakatan bersama tanggal 28 Maret 1981 kedua aliran tersebut bersatu menjadi Tae Kwon Do Indonesia yang bernaung dibawah WTF.

Apa ya taekwondo itu ?

Tae Kwon Do merupakan olahraga beladiri modern yang berakar pada beladiri tradisional Korea. Tidak hanya mengajarkan fisik semata namun juga melatih kedisplinan mental. Tae Kwon Do terdiri atas 3 kata yaitu :


Tae, yang berarti kaki/menghancurkan dengan teknik tendangan

Kwon, yang berarti tangan/menghantam dengan teknik tangan, dan

Do, yang berarti seni/cara mendisplinkan diri.

Sehingga dapat diartikan Tae Kwon Do adalah seni beladiri/seni mendisiplinkan diri dengan menggunakan teknik kaki dan tangan kosong.

3 hal terpenting yang dilatih dalam Tae Kwon Do, yaitu:

*- Poomse, yang berarti rangkaian jurus. Merupakan teknik gerakan dasar serangan dan pertahanan diri dengan mengikuti diagram tertentu. Setiap rangkaian gerakan Poomse didasari filosofi timur yang menggambarkan semangat dan cara pandang bangsa Korea.

*- Kyukpa, yang berarti teknik pemecahan benda keras. Dalam hal ini biasanya yang menjadi obyek pemecahan adalah papan kayu, genting, batu bata, dll dengan menggunakan pukulan, tendangan, sabetan, bahkan sampai menggunakan tusukan jari tangan.

*- Kyoruki, yang berarti pertarungan. Kyoruki merupakan aplikasi daripada latihan gerakan dasar poomse dimana dua orang bertarung untuk mempraktekan teknik serangan dan teknik bertahan.